REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Yang Yimin, mantan wakil Ketua Asosiasi Sepak Bola China dan 20 orang lainnya dijatuhi hukuman sepuluh tahun enam bulan penjara oleh pengadilan Tieling, China, Sabtu karena terbukti bersalah terlibat dalam kasus pengaturan skor dan penyuapan.
Selain hukuman penjara, Yimin oleh pengadilan di propinsi Liaoning itu juga diharuskan membayar denda sebesar 32.000 dolar AS.
Yang merupakan salah satu pejabat tinggi organisasi sepak bola China itu yang terjerat dalam operasi besar-besarAN untuk membersihkan sepak bola China sejak dua tahun lalu.
Yang dinyatakan bersalah menerima uang suap sebesar 1,25 juta yuan dalam 40 kali kesempatan berbeda dari klub-klub domestik maupun individu.
Menurut laporan media setempat, Yang melalui pengacaranya Wang Shujing tidak akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
"Hukuman tersebut tidak berat. Yang menerima suap sebagai pejabat pemerintah dan hukuman terberat bagi pegawai pemerintah yang menerima suap adalah hukuman mati," kata Wang.
Pengadilan juga menghukum mantan direktur bagian perwasitan Zhang Jiangqiang selama 12 tahun penjara serta denda sebesar 250.000 yuan.
Seperti halnya Yang, Zhang dalam kapasitasnya sebagai direktur perwasitan, telah menerima suap dari sejumlah klub yang bertanding di kompetisi domestik tertinggi, yaitu Super Liga China, termasuk dari klub Shandong Luneng dan Shanghai Shenhua.
Zhang menerima suap dari Shenhua dengan imbalan membantu klub itu menjuarai liga 2003. Seperti halnya Yang, Zhang juga tidak berniat untuk mengajukan banding.
Selain tokoh papan atas seperti Yang dan Zhang, pengadilan juga menghukum 19 orag lainnya, termasuk Du Yunqi, mantan presiden klub Qingdao dengan lama hukuman tujuh tahun penjara.
Para penggemar sepak bola menyalakan petasan untuk merayakan keputusan pengadilan tersebut.
Sepak bola China diguncang skandal suap dan pengaturan skor pertandingan dalam beberapa tahun terakhir, dan juga menghadapi banyak aksi kekerasan, baik di lapangan maupun diluar lapangan.
Akibatnya, para penggemar sepak bola enggan datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Empat wasit, termasuk Lu Jun, mantan wasit Piala Dunia yang pernah mendapat penghargaan "Peluit Emas", juga terlibat dan diganjar hukuman penjara tujuh tahun.