REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO - Kunjungan Presiden AS Barack Obama ke sebuah restoran Cina di San Fransisco tiba-tiba menjadi sorotan publik, Jumat (17/2). Pasalnya, Obama menyantap sup sirip hiu di restoran tersebut yang lantas mendapat bidikan kamera dari sejumlah wartawan.
Obama, yang berada di San Francisco untuk acara pengumpulan dana, pada Kamis (16/2) membuat terkejut dan senang orang yang sedang makan siang dengan kejutan singgah di satu restoran di Chinatown. Ia berpose untuk diambil gambar dan membayar kontan dua kantung makanan yang dibawa pulang.
Namun menu di restoran tersebut, Great Eastern, memperlihatkan makanan itu menyajikan sirip ikan hiu, santapan lezat China yang dikatakan para pecinta lingkungan hidup mendesak ikan kuno tersbeut ke ambang kepunahan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan tak seorang staf pun mengetahui masalah itu sampai melihat laporan media pada Jumat dan Obama "tidak memesan sop sirip hiu".
"Presiden menikmati kunjungannya ke Chinatown, dan, sebagaimana anda tahu, memesan banyak makanan Cina - biasanya direbus atau digoreng dan diisi dengan daging, makanan laut, sayuran yang diberi bumbu). Tidak ada sop," kata Carney kepada wartawan di Air Force One, sebagaimana dikutip AFP, Sabtu (18/2).
Para pecinta lingkungan hidup mengatakan puluhan juta ikan hiu dibunuh setiap tahun. Nelayan memotong sirip mereka untuk disajikan di meja makan, dan membiarkan hewan laut itu mati di air. Ikan hiu memiliki sedikit anak, sehingga kelangsungan hidup mereka terancam.
Amerika Serikat melarang pengambilan sirip ikan hiu di perairannya pada 2000. Obama pada Januari 2011 menandatangani Shark Conservation Act, yang memperkeras peraturan dengan melarang impor sirip yang tak melekat pada bangkai hiu yang berkaitan.
Meskipun hukum federal tak melarang sirip ikan hiu, Gubernur California Jerry Brown pada Oktober 2011 menandatangani rancangan peraturan yang melarang penjualan, perdagangan dan kepemilikan sirip ikan hiu. Namun restoran di San Francisco dan tempat lain di California masih dapat menjual simpanan sirip ikan hiu mereka sampai Juli 2013.
Rebecca Regnery, Wakil Direktur Margasatwa bagi Human Society International, mengatakan sirip ikan hiu masih ditawarkan di kebanyakan restoran besar China di berbagai kota besar yang memiliki banyak warga dari Asia.
Ia mengatakan kelompoknya memiliki kartu khusus yang mendorong pelanggan untuk mengisinya dan mengirim ke restoran jika mereka menemukan sirip ikan hiu di dalam menu.
"Biasanya restoran menyatakan kami senang karena tidak menyajikannya, tapi kemudian semua orang pergi ke pesaing kami dan karena tuntutan kami terpaksa menyajikannya," katanya.
"Jika sebaliknya, dan orang pergi ke pesaing yang tak menyajikan sirip hiu, maka secara ekonomis masuk akal untuk menghilangkannya dari menu," katanya.