REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) sempat berbicara dengan para warga Cibanteng, Ciampea, Bogor, yang hendak mengikuti peringatan Maulid di kampus itu, sebelum 10 orang dari mereka hanyut di jempatan yang ambruk. Pembicaraan itu mengungkapkan bahwa IPB membantah pihaknya mengadakan peringatan di sana.
Kepala Humas IPB Waluyo mengatakan, pada Ahad (19/2) menyatakan hal itu. Ia mengakui para korban sempat mendengar adanya kabar acara tersebut. "Mereka mendengar ada isu maulid di kampus. Tapi tidak ada," kata dia.
Setelah sempat mendatangi kampus IPB, sejumlah warga kemudian pulang. Ketika melintasi sebuah jembatan bambu di aliran Sungai Cihideung, jembatan itu tiba-tiba ambruk. Delapan korban berhasil menyelamatkan diri. Sementara sembilan lainnya hanyut di aliran sungai. Satu korban hanyut, Mamah (49 tahun) warga Cibanteng, telah berhasil ditemukan dalam keadaan tewas.