REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Aparat kepolisian dibantu masyarakat masih melakukan penyisiran di Sungai Cihideung menyusul 10 korban yang hanyut di sungai tersebut, Ahad (19/2). Dalam penyisiran, satu korban bernama Mamah (40 tahun) warga Ciampea ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
“Saat ditemukan posisi korban berada di pinggir sungai, kepalanya berdarah, dan sudah tak bernyawa,” ujar Kapolsek Dramaha AKP Puhyani.
Dia mengisahkan, musibah yang menghanyutkan 10 orang yang sebagian besar anak-anak itu terjadi lantaran jembatan bambu yang menghubungkan antara Kecamatan Ciampea dan Dramaga ambruk. Jembatan bambu sepanjang lebih dari 15 meter dengan lebar sekitar satu meter itu memang sebagian sudah lapuk.
Ambruknya jembatan itu terjadi saat 15 orang warga asal Ciampea melintasi jembatan itu seusai kembali dari kampus IPB. Mereka mendapat kabar bahwa ada acara Maulid Nabi di sebuah masjid di sana, namun ternyata tak ada kegiatan itu.
“Kejadian ambruknya jembatan itu sekitar pukul 09.30 WIB. Semua personel kami kerahkan melakukan penyisiran,” ujar Puhyani. Namun, dalam penyisiran itu, petugas hanya bisa menyisir pinggiran sungai. Soalnya, mereka mengalami kesulitan karena derasnya aliran sungai Cihideung,