Senin 20 Feb 2012 13:55 WIB

'Kebiasaan Mengaji Usai Maghrib Jangan Kalah dengan Sinetron'

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGNA - Dahsyatnya pengaruh televisi agaknya membuat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa pun memngungkapkan keprihatiannya. "Tayangan televisi berpengaruh negatif, misalnya kebiasaan mengaji setelah maghrib pun hilang gara-gara masyarakat kalah dengan godaan sinetron," ucapnya di Lamongan, Minggu (19/2) malam.

Ia mengemukakan hal itu di hadapan ribuan orang pada pengajian akbar petik laut di Rukun Nelayan Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

"Karena itu, peran keluarga sangat penting dalam pendidikan keagamaan anak-anak. Jika orang tua memberi contoh kebiasaan yang baik, maka anak-anaknya akan mengikuti. Jangan mau kalah dengan televisi," tutur mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu.

Ibu dari empat anak itu mengibaratkan bila ibu dan bapaknya mengaji sehabis maghrib, lalu pintu rumahnya ditutup dan televisi dimatikan, maka anak-anak akan mengaji juga.

"Jangan seperti sekarang, tayangan sinetron justru digandrungi oleh masyarakat, terutama ibu-ibu, sehingga waktu mendidik anak pun tersita," tukasnya.

Bila hal itu yang terjadi, maka pendidikan orang tua pun berganti menjadi 'pendidikan' oleh sinetron. "Bagi orang tua saja buruk dampaknya, apalagi bagi anak-anak yang cenderung meniru apa yang dilihat," paparnya.

Oleh karena itu, ungkap salah seorang juri dalam pemilihan dai cilik dan dai muda di salah satu televisi nasional itu, keluarga berperan penting dalam mengawal pendidikan anak-anak.

"Kedua orang tua harus sama-sama berperan. Peran ibu saja tidak cukup, bapak-bapak juga harus berperan. Kalau anak belum shalat, bapaknya perlu mangajaknya, kalau anak belum belajar, bapaknya perlu mengingatkan dan kalau anak belum mengaji, bapaknya perlu mengajaknya," kilahnya.

Selain televisi, Khofifah yang juga mantan politisi di PPP dan PKB serta kini menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu mengingatkan teknologi informasi yang menerpa anak muda juga bisa berpengaruh negatif.

"Seks bebas sekarang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia, karena gambar porno sekarang bisa diakses dengan mudah lewat handphone. Ini berbahaya dan orang tua harus memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement