REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Presiden yang mengundurkan diri Ali Abdullah Saleh mendesak rakyat Yaman memberikan suara untuk penggantinya, Abdrabuh Mansur Hadi, dalam pemilihan seperti referendum untuk menjamin peralihan kekuasaan yang damai.
"Saya mengundang kalian berpartisipasi aktif dalam peristiwa demokratis ini dan pergi ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih Abdrabuh Mansur Hadi sebagai presiden mendatang," kata Saleh dalam pernyataan kepada rakyat Yaman, yang disiarkan oleh kantor berita Saba, Selasa (21/2).
"Peristiwa ini merupakan bagian dari (rencana) yang kita setujui bagi peralihan kekuasaan yang lancar dan damai yang akan membawa bangsa kita keluar dari krisis setahun yang telah membuat pembangunan terhenti," kata Saleh.
Menurut perjanjian itu, Hadi menjadi satu-satunya calon dalam pemilihan Selasa, dan ia akan memimpin masa peralihan selama dua tahun.
"Saya meminta kalian semua mengatasi masa silam dan melangkah ke depan untuk memperbaiki kemunduran yang ditimbulkan oleh krisis itu dan unsur-unsur teroris terhadap Yaman," kata Saleh.
Saleh kini berada di AS untuk perawatan medis akibat cedera dalam serangan bom terhadap istananya di Sanaa pada Juni tahun lalu.
Yaman dilanda pergolakan yang menewaskan ratusan orang sejak demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh pada akhir Januari 2011.
Saleh (69), yang memerintah Yaman selama 33 tahun, menandatangani perjanjian penyerahan kekuasaan yang ditengahi oleh negara-negara Teluk di Riyadh pada 23 November, yang menetapkan ia menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya meski ia tetap menjadi presiden kehormatan sampai Februari 2012.
Prakarsa Dewan Kerja Sama Teluk yang bertujuan mengakhiri protes berbulan-bulan itu menetapkan Saleh mengundurkan diri dengan imbalan kekebalan dari tuntutan hukum bagi dirinya dan anggota-anggota keluarganya.
Pada 7 Desember, Wakil Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi mengeluarkan sebuah dekrit yang mensahkan pembentukan pemerintah persatuan nasional yang disepakati sesuai dengan perjanjian penengahan Teluk.
Pemerintah baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammed Basindawa menjalankan tugas selama tiga bulan, dan setelah itu pemilihan umum dilaksanakan dan Hadi akan secara resmi mengambil alih tugas presiden.