REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemadaman listrik terus berlanjut di Jalur Gaza, Palestina. Jalur Gaza telah mengalami pemadaman hingga 18 jam per hari selama hampir seminggu, sejak instalasi pembangkit listrik Gaza berhenti beroperasi Selasa (14/2) lalu.
Blokade Israel dan penolakan Mesir untuk membuat aliran bahan bakar ke Jalur Gaza melalui terowongan bawah tanah. Sehinggaa, hanya membuat krisis lebih parah.
Pemadaman sangat merugikan wilayah miskin, sebab keadaan itu sangat mempengaruhi penyediaan layanan penting, termasuk pasokan air dan pembuangan limbah.
Generator rumah sakit Gaza pun kondisinya darurat. Akibat pemadaman itu, generator listrik rumah sakit Gaza menghabiskan 20 ribu liter bahan bakar per hari.
Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Mesir telah berjanji untuk memasok pembangkit listrik Gaza hanya dengan bahan bakar tambahan yang dibutuhkan, tetapi sampai sekarang tidak ada yang datang.
"Mereka berjanji mengendalikan keadaan ini, namun belum ada juga," kata seorang warga, Senin (20/2).