REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guru wiyata bakti TK di Wonogiri masih ada yang memperoleh gaji Rp 50 per bulan. Gaji tertinggi yang diterima para guru TK ini hanyalah Rp 190 ribu. "Bahkan ada yang tidak mendapat Rp 1 pun," ucap Ketua Forum Wiyata Bakti TK Wonogiri, Eriza, saat audiensi bersama Komisi E di Gedung DPRD Jawa Tengah, Selasa (21/2).
Hal ini lantaran guru-guru tersebut belum memiliki status yang jelas. Hingga saat ini, untuk , masih ada 140 orang guru wiyata bakti TK di Wonogiri yang belum diangkat. "Harusnya kami bisa masuk dalam kategori II," ujarnya.
Namun Eriza menolak jika kedatangannya bersama kawan-kawan bukan untuk menuntut pengangkatan menjadi Calon Pegawain Negeri Sipil (CPNS) ataupun PNS. "Kami hanya mau meyampaikan keluh kesah kami," ucap wanita berkerudung ini. Pasalnya pemerintah daerah Wonogiri sudah tidak mampu mengcover keluhan para guru ini.
Awalnya, ada 908 orang guru wiyata bakti TK di Wonogiri. Namun jumlah tersebut lama-lama menyusut hingga saat ini menjadi 140 orang. "Hanya jumlah ini yang bertahan, selebihnya sudah putus asa karena tidak ada keputusan sehingga memilih jalan lain," katanya.