REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menahan tiga warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, setelah bentrokan dengan sekelompok warga israel yang sedang tur .
Seorang saksi melaporkan kepada kantor berita Ma'an bahwa delapan orang israel dan sekelompok turis dikawal lebih dari 40 polisi israel memasuki Haram al-Sharif Selasa (21/2) pagi.
"Kemudian , 22 wanita israel memasuki Masjid al-Aqsa untuk melakukan ritual Talmudik sebagaimana diserukan pemimpin Yahudi di berbagai situs Ibrani. Kejadian ini direspon beberapa wanita palestina ," katanya.
Sekelompok pemuda palestina kemudian membantu beberapa wanita Palestina dan pecah bentrok dengan aparat keamaan Israel. Seorang polisi dan tentara terluka dalam insiden ini, saksi mengatakan aparat kemudian melarang orang berumur dibawah 40 tahun untuk memasuki al Aqsa.
Juru bicara polisi Israel Luba al Sumari mengatakan, penahananan dilakukan setelah warga palestina melempar batu dan sepatu kepada petugas kepolisian.
Sebelumnya pada Ahad (19/2) , 3 warga palestina ditahan di komples al Aqsa setelah pecah kerusuhan dengan pemukim yahudi yang bergerombol dan merusak Masjidil Aqsa. Polisi menahan 18 orang setelah kejadian.
Dalam rapat pekanan, kabinet Palestina mengatakan " Upaya berkelanjutan oleh pemukim dan ekstrimis untuk menyerang Masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual keagamaan di kompleks dengan memprovokasi sentimen muslim dan menciptakan ketegangan merupakan tanggung jawab pemerintahan israel."
Ketegangan di kompleks suci telah meningkat setelah Politisi sayap kanan Israel dari Partai Likud Moshe Feiglin menyerukan menyerbu Masjidil Aqsa untuk membangun kuil yang mereka duga reruntuhannya berada di Al Quds.