Rabu 22 Feb 2012 18:36 WIB

Istana Emir Kano: Arsitektur Khas Hausa (Bag 4-habis)

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Istana Emir Kano
Foto: cometonigeria.com
Istana Emir Kano

REPUBLIKA.CO.ID, Kano merupakan sebuah provinsi yang terletak di utara  Nigeria. Ibu kota provinsi itu juga bernama Kano. Kota metropolitan ini tercatat sebagai kota dengan populasi kedua terbesar di Nigeria setelah Lagos. Penduduk aslinya disebut orang Hausa. Seperti kebanyakan orang di bagian utara Nigeria, mereka menggunakan bahasa Hausa untuk komunikasi sehari-hari.

Kano terletak 481 meter di atas permukaan laut. Curah hujannya 873 mm per tahun dan hujan turun paling sering pada bulan Juni hingga Septembar. Sepanjang tahun, Kano selalu panas. Namun, pada Desember hingga Februari lebih dingin.

Sebagian besar penduduk Kano adalah Muslim. Mayoritas dari Muslim di kota itu menganut aliran teologi Sunni, dan ada pula sedikit penganut aliran Syi’ah. Sedikit sekali orang Kano yang beragama Kristen ataupun non-Muslim lainnya.

Pada abad ke-7 M, Bukit Dala, merupakan tempat tinggal komunitas pandai besi. Dari situlah orang-orang Kano berasal. Pada awal abad ke-19, orang-orang Fulan dengan pemimpin Islam Usman dan Fodio, memimpin sebuah jihad yang berdampak banyak pada Nigeria bagian utara.

Langkah itu telah memicu munculnya kekhalifahan Sokoto. Kano merupakan provinsi yang terbesar dan makmur pada kekaisaran tersebut. Dan Kano merupakan komunitas perbudakan terbesar yang terakhir, dengan presentasi populasi budak yang tinggi, lama setelah perdagangan budak di Atlantik dihentikan.

Sudah sangat lama Kano menjadu pusat ekonomi Nigeria bagian utara. Kano menjadi pusat produksi kacang tanah. Ketika Inggris menguasai Kano pada tahun 1903, mereka menjadikannya pusat adminitrasi Nigeria Utara. Dari tahun 1913 hingga 1914, ketika bisnis kacang tanah berkembang, Kano mengalami kekeringan yang menyebabkan kelaparan.

Kano juga pernah mengalami kekeringan di bawah kekuasaan Inggris pada tahun 1908, 1920, 1927, 1943, 1951, 1956, dan 1958. Pada tahun 1922 pedagang kacang tanah, Alhassan Dantata, menjadi pengusaha terkaya di Kano, mengungguli pengusaha lain, Umaru Sharubutu Koki, dan Maikano Agogo.

Emir Kano, Durbar, menandai dan merayakan dua hari besar umat Islam, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan mengadakan festival. Acara ini dimulai dengan doa, lalu parade yang diiringi dengan musik dan berakhir di Istana Emir. Dalam puncak acara Festival Durbar ini terdapat prosesi pasukan berkuda yang menggunakan kostum diarak dari kota menuju istana Emir.

Setelah berkumpul dengan membentuk grup, setiap grup yang mewakili sebuah desa bergiliran maju mendekati sang Emir dan menunjukkan rasa hormat dan kesetiaannya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement