REPUBLIKA.CO.ID, Tawaran kredit kian lama kian ramai dan menggiurkan. Coba saja simak, saat ini makin banyak orang yang menawarkan beragam kemudahan kredit. Entah lewat SMS atau iklan-iklan di media. Semuanya memberi iming-iming kredit murah, proses cepat, dan tak jarang tanpa jaminan pula. Ingin? Boleh saja. Namun, ada beberapa hal yang mesti dicermati sebelum mengambil kredit ini dan itu.
Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan dari ZAP Finance, mengungkapkan, saat ingin mengambil kredit, yang harus diketahui adalah kemampuan membayar cicilan. Seandainya cicilan rumah atau mobil itu terlampau berat sampai memakan sebagian besar gaji, kenyataan itulah yang harus dihadapi. "Kalau memang dia tidak mampu membeli rumah atau mobil mahal itu," ujar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.
Jangan salah, merencanakan keuangan bukan berarti menghemat tak keruan. "Ini adalah tentang mengatur mana yang lebih penting," katanya. Kecuali, sambung sarjana dari FEUI itu, kalau memang uang yang ada di kantung tidak ada serinya.Kalau ingin mengambil kredit, simak dulu trik berikut.
Rumah
Cicilan yang paling Prita dorong adalah untuk pembelian rumah. Faktor harga rumah yang biasanya kerap naik menjadi alasan Prita menganggap pembelian rumah perlu dipertimbangkan untuk dilakukan meskipun secara mencicil.
Siapkan uang muka
Harga rumah yang naik terus membuat upaya mengumpulkan uang muka jadi perlu agresif. Kalau tahun depan rumah itu sudah mau dibeli, Prita menyarankan menyimpan uang di reksadana pasar uang.
Reksadana
Jika rumah itu hendak dibeli dalam waktu tiga tahun ke depan, Prita mengatakan, sebaiknya uangnya disimpan dalam bentuk reksadana campuran untuk mereka yang berani mengambil risiko dalam investasi. Atau, bila profil investasinya cenderung konservatif, lebih baik simpan di reksadana pendapatan tetap.
Logam mulia
Bagaimana bila pembeliannya masih ditargetkan di atas tiga tahun? Prita menyarankan uangnya diinvestasikan dalam bentuk logam mulia.
Mobil/motor
Untuk pembelian mobil dan motor, Prita menilai, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan. Alasannya, dua barang ini menurun nilai jualnya. Artinya, cicilan mobil atau motor bisa ditunda dengan cara menabung uangnya terlebih dulu untuk itu.
Pikirkan prioritas
Jika kendaraan, bahkan telepon genggam atau komputer jinjing sekalipun, membantu produktivitas kerja, Prita memberi lampu hijau bagi cicilan barang-barang itu.
Liburan
Ceritanya lain lagi untuk paket liburan yang bisa dicicil. Prita melarang keras berlibur dengan cara itu. "Liburnya tiga hari, cicilannya enam bulan. Itu nggak banget ," katanya menegaskan. Kredit barang konsumsi sebaiknya tidak jadi prioritas.
Dana darurat
Jangan terburu-buru dalam merencanakan cicilan. Yang paling baik adalah memiliki dana darurat terlebih dahulu, baru menyisihkan uang untuk dana rumah. Dana darurat bagi mereka yang lajang jumlahnya tiga sampai empat kali pengeluaran rutin per bulan.