Rabu 22 Feb 2012 20:09 WIB

MUI Kutuk Pembakaran Alquran oleh Tentara Amerika Serikat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Umat Islam Indonesia mengutuk keras tindakan pembakaran Alquran yang dilakukan tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

"Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku perwakilan umat Islam di Indonesia mengutuk keras tindakan biadab tentara AS ini,"  ujar Ketua MUI Pusat, KH Muhyiddin Junaidi kepada Republika.co.id, Rabu (22/2).

Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional itu menegaskan, tindakan membakar kitab suci tidak akan pernah dibenarkan apapun alasannya.

Menurut dia, tindakan tentara AS itu  adalah penghinaan yang sangat substansial. Walaupun itu hanya lembaran Alquran, tapi umat Islam meyakini tulisan itu adalah firman Allah yang harus dihormati dan diperlakukan secara baik.

Pelecehan nilai-nilai keislaman telah berulang kali dilakukan tentara AS di setiap wilayah invasi yang mereka lakukan. Karenanya, MUI meminta pemerintah Indonesia melayangkan surat resmi ke pemerintah AS.

"Walaupun ini tindakan personal, saya rasa ini perlu sebagai pelajaran bagi AS agar tidak kembali terulang," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement