REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, dalam beberapa pekan ini menerima 6.950 surat permintaan dari para agen pengerah tenaga kerja Malaysia untuk sektor pekerja domestik (PLRT/penata laksana rumah tangga).
"Mulai 25 Januari hingga 22 Februari ini permintaan untuk PLRT hampir mencapai 7.000 orang," kata Atase Ketenagakerjaan KBRI Kuala Lumpur Agus Triyanto AS saat dijumpai Rabu (22/2). Menurut dia, jumlah tersebut akan terus meningkat sejalan dengan banyaknya para rumah tangga di negara jiran ini yang membutuhkan jasa PLRT dari Indonesia.
"Bisa saja nanti sampai akhir bulan ini mencapai 10 ribu permintaan. Soal berapa yang masuk nanti ke Malaysia tergantung kesiapan PPTKIS (Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta)," ungkap dia.
Dijelaskannya pula bahwa dalam surat permintaan itu disebutkan bahwa gaji para PLRT itu sebesar 700 ringgit per bulan dan 50 persen dari gajinya itu dipotong selama enam bulan sebagai bagian dari pembiayaan yang dikeluarkan selama persiapan di Indonesia dan pemberangkatan ke Malaysia.
Agus menjelaskan ada empat tugas pekerja domestik ini yaitu membersihkan rumah, memasak, mencuci dan menyetrika pakaian. Sedangkan nantinya Indonesia menerapkan pengiriman untuk pekerja domestik dalam beberapa bidang pekerjaan seperti pembantu rumah, pengasuh bayi, merawat orang tua dan orang sakit.
"Pekerjaan tersebut tidak bisa dirangkap. Jadi bila mengurus rumah ataupun mengasuh bayi harus punya dua orang pekerja domestik," katanya. Sementara itu, pihak Atnaker bekerja sama dengan pihak Malaysia untuk membuatkan data mengenai majikan dan pekerjanya.
"Data ini penting untuk mengetahui secara pasti keberadaan majikan dan pekerjanya," jelas Agus. Dari pihak Malaysia juga menunjukkan keseriusannya untuk memantau secara menyeluruh terkait dengan pengiriman pekerja domestik ini dengan akan mengunjungi Indonesia guna melihat pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada calon pekerja.
"Sekjen Kementerian Sumber Manusia akan ke Indonesia untuk melihat persiapan pengiriman pekerja domestik tersebut," katanya sambil menjelaskan bahwa Menteri Sumber Manusia Malaysia Subramaniam akan menjemput di bandara saat ketibaan kembali pekerja domestik dari Indonesia ke Malaysia.