REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Andi Taufan Tiro merasa terganggu dengan beredarnya kabar kalau dirinya menampar petugas bea cukai di bandara Soekarno Hatta. "Saya terganggu saat ada kabar yang bilang saya arogan dan mengatasnamakan DPR dan sebagainya. Apalagi, kabar itu tersebar dengan cepat," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/2).
Anggota Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Pada Rabu (22/2), Taufan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta setelah melakukan kunjungan kerja ke Jepang untuk kerja sama antar parlemen.
Pada saat itu, ia mengaku tertinggal karena ada pengambilan bagasi. Setelah mendapatkan bagasi, ia mengantre untuk pemeriksaan x-ray. "Saya minta buka x-ray baru karena hanya pakai satu sementara antrian panjang. Memang dengan sedikit tinggi nada bicara. Kemudian saya didatangi orang bea cukai bernama Pak Adrianus,'' tambahnya.
Menurutnya, kejadian sedikit memanas ketika ada petugas bea cukai lainnya yang melakukan provokasi dan bersikap seperti hendak berkelahi. Merespon, ia mengaku refleks dan mendorong petugas tersebut. Ia pun tidak diizikan keluar dari ruangan dan sempat akan diselesaikan di kantor bea cukai di bandara.
"Sama sekali tidak ada penamparan. Saya pun menganggap masalah itu selesai saat saya salaman," ucapnya.
Dalam proses itu, Taufan mengaku menggunakan kaos dan celana jins. Sehingga tidak terlihat seperti anggota dewan. Bahkan, ucap dia, petugas baru mengetahui identitasnya sebagai anggota dewan setelah melakukan pengecekan terhadap paspornya.