REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Areal pertanian yang terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) makin bertambah banyak. Hingga kini tercatat sebanyak 300 hektare areal pertanian tanaman padi yang terkena serangan OPT.
"Cuaca ekstrem berpengaruh pada peningkatan serangan OPT," ujar Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, kepada wartawan, Kamis (23/2). Jenis OPT yang berkembang antara lain hama wereng coklat, penggerek batang, tikus, dan penyakit blast.
Dari data Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi menerangkan, dari 300 hektare yang terserang OPT, sebanyak lima persen di antaranya gagal panen (puso) dan 18 persen rusak berat. Mayoritas tanaman padi lainnya hanya mengalami rusak ringan (52 persen) dan rusak sedang (25 persen).
Sudrajat menerangkan, lahan pertanian yang terkena OPT kebanyakan berada di selatan Sukabumi seperti di Kecamatan Palabuhanratu. Di desa Citepus, Palabuhanratu misalnya ada sekitar 4,5 hektare areal pertanian yang diserang hama wereng coklat.
Bertambahnya serangan OPT, ujar Sudrajat, tidak akan menghambat target produksi padi 2012 ini. Pada tahun ini Pemkab Sukabumi menargetkan kenaikan produksi hingga tujuh persen dari raihan tahun sebelumnya sebesar 850 ribu ton. Karena itu, pemerintah diminta membantu para petani untuk mengatasi serangan hama itu.