REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pertamina menerapkan Distribusi Tertutup terhadap elpiji berukuran tiga kilogram karena ingin menyalurkan komoditas tersebut kepada masyarakat yang benar-benar berhak menerima.
"Hal tersebut juga dipicu masih banyaknya pengguna elpiji tiga kilogram yang bukan sasaran, di tengah besarnya disparitas harga antara elpiji tiga kilogram dengan 12 kilogram," kata "Sales Representative LPG" PT Pertamina (Persero) LPG and Gas Products Region V, Probo Prasiddhahayu, ditemui dalam Diskusi Energi Terbarukan, di Surabaya, Kamis (23/2).
Menurut dia, secara umum pertumbuhan pengguna elpiji tiga kilogram di Jatim sangat baik meskipun pihaknya enggan merinci berapa besaran angka kenaikan konsumen komoditas tersebut di provinsi ini.
"Kian tingginya pengguna elpiji tiga kilogram di Jatim juga dipengaruhi program konversi minyak tanah ke elpiji selesai pada tahun 2012," ujarnya. Sementara itu, ungkap dia, pemberlakuan Distribusi Tertutup di Jatim telah dilakukan di Malang sebagai "pilot project".
Pemilihan lokasi tersebut karena pada umumnya masyarakat di Malang masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar utama. "Selain di Malang, Distribusi Tertutup juga direalisasikan di Jawa Barat," katanya.