Jumat 24 Feb 2012 10:22 WIB

Jimly: Ahmad Sumargono Teladan Para Dai

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Heri Ruslan
Ahmad Sumargono
Ahmad Sumargono

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Cendikiawan Muslim, Jimly Assidiqie mengenal sosok almarhum Ahmad Sumargono sebagai seorang aktivis Islam yang konsisten. Jimly berharap agar para dai yang aktif dalam kegiatan dakwah dapat mencontoh konsistensi almarhum semasa hidupnya.

 

Menurutnya, konsistensi tersebut terlihat saat dia melepas jabatan sebagai wakil ketua Umum Partai Bulan Bintang. "Yang penting visi untuk kebenaran keadilan dan risalah Islam mendapat ruang untuk diperjuangkan. Jabatan pun dia rela lepas," ungkap Jimly saat melayat di rumah duka, Jumat (23/2).

 

Tidak hanya itu, tutur Jimly, Gogon dikenal sebagai dai yang independen. Menurutnya, latar belakang Gogon yang juga pengusaha bisa membuatnya tidak bergantung kepada institusi mana pun. Dengan independensinya, ujar Jimly, mantan anggota DPR ini sangat vokal ketika di parlemen mau pun saat aktif di dewan dakwah.

"Bahkan pada sebelum reformasi dia aktif sekali. Dia orang yang mengikuti semua agenda menjelang reformasi," ujarnya.

 

Menurut Jimly, Gogon bukan termasuk golongan Islam garis keras. Jimly menjelaskan karena aktivitasnya yang juga terlibat di kalangan Islam garis keras, maka almarhum tampak berpaham keras. "Sebenarnya tidak. Dia kukuh pendirian," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement