REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Investor yang berasal dari sejumlah negara di Benua Eropa banyak yang tertarik berinvestasi di Provinsi Kaltim. Soalnya, daerah itu dinilai kondusif dan memiliki sumber daya alam melimpah baik tambang maupun pertanian.
"Sejumlah investor dari negara-negara Eropa yang ingin menanamkan modal usaha di Kaltim itu diantaranya Polandia dan Kyrgyzstan," kata Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kalimantan Timur (Kaltim), M Yadi Sabianoor di Samarinda, Jumat (24/2).
Bahkan, lanjut dia, sekitar 27 hingga 29 Februari 2012, Duta Besar Polandia untuk RI bersama staf Kedubes dan pengusaha asal Polandia akan mengunjungi Kaltim untuk menjajaki kerjasama antara kedua belah pihak. Demikian juga dengan negara pecahan Rusia, Kyrgyzstan, tertarik untuk investasi sektor perdagangan untuk berbagai jenis komoditi. Investasi yang sudah berjalan adalah, investor Rusia membangun Rel Kereta Api Angkutan Khusus Batubara tahap I.
Pembangunannya akan dimulai dari Kabupaten Kutai Barat hingga Kota Balikpapan sepanjang 160 kilometer.
Sedangkan nilai investasinya yang ditanamkan oleh investor Rusia dengan perusahaan bernama PT Kalimantan Rail itu, senilai 1,8 miliar Dolar Amerika (USD), atau setara dengan Rp16 triliun.
Kemudian ada Ekuador yang membutuhkan lahan seluas 3.000 hektare untuk investasi usaha pengembangan perkebunan, khususnya penanaman pisang dan pengembangan produk hilirnya, seperti tepung pisang dan lainnya. "Informasi yang saya terima, kabarnya Rusia telah mengurangi investasi mereka di Eropa karena diperkirakan sudah kurang aman. Sekarang Rusia mengarahkan investasi ke Indonesia, salah satunya adalah ke Provinsi Kaltim," ujar Yadi.