REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meskipun memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi dalam survei LSI terakhir, Boediono menegaskan tidak akan mencalonkan diri pada Pilpres 2014 mendatang. Boediono menyatakan jabatannya sebagai wakil presiden saat ini adalah bentuk pengabdiannya yang terakhir di pemerintahan.
"Dalam beberapa kesempatan pak Boediono sudah menegaskan pengabdiannya saat ini di pemerintahan adalah kesempatan yang terakhir. Beliau tidak mempunyai ambisi politik untuk mengikuti pemilihan presiden 2014 nanti," kata juru bicara wakil presiden, Yopie Hidayat, kepada wartawan, Jumat (24/2).
Berdasarkan survei LSI terakhir yang diumumkan Kamis (23/2) kemarin, Boediono mendapatkan tingkat elektabilitas tiga persen. Perolehan tersebut adalah tertinggi keenam setelah Megawati (15,2 persen), Prabowo Subianto (10,6 persen), Aburizal Bakrie (5,6 persen), Sri Sultan Hamengkubuwono (4,9 persen), dan Wiranto (3,9 persen). Boediono masih di atas Surya Paloh (2,6 persen) dan Hatta Rajasa (2,2 persen).
Boediono bahkan akan menolak jika ada partai politik yang meminangnya, baik menjadi calon presiden maupun menjadi calon wakil presiden. "Jika ada partai yang meminang, pak Boediono akan mengatakan tidak bersedia," ujar Yopie.
Sebelumnya, dalam lawatannya ke kampung halamannya, Blitar, Boediono mencurahkan isi hatinya. Ia mengungkapkan sebenarnya cita-citanya hanya menjadi guru. Namun berbagai kepentingan di luar kuasanya malah mengantarkannya menjadi wakil presiden.