REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP/Partai Keadilan dan Pembangunan) dalam tiga pemilu terakhir di Turki menginspirasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai berlambang padi dan bulan sabit kembar ini pun mempelajari kiat kemenangan kepada partai pimpinan Recep Tayiv Erdogan tersebut.
"Apa yang telah diraih AKP dengan terus memperoleh suara mayoritas dalam tiga pemilu terakhir di Turki merupakan fenomena. Kita ingin belajar banyak bagaimana mereka memperoleh kemenangan," kata Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri (BHLN) DPP PKS, Taufik Ramli Wijaya dalam Coffee Morning bertajuk 'Kiat Partai Politik Meraih Dukungan; Studi Kasus Keberhasilan AK Parti di Turki', di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (24/2).
Taufik menyampaikan, AKP sebagaimana halnya PKS merupakan partai yang baru lahir. "Umurnya baru 10 tahun. Namun dalam usia yang masih relatif muda AKP berhasil menjadi partai berkuasa," ujar Taufik.
Menjawab pertanyaan tentang kiat keberhasilan meraih dukungan, Ketua Bidang Kepemudaan AKP, Adam Ali Yilmaz mengatakan, penokohan merupakan kunci keberhasilan AKP. Erdogan, kata Adam, merupakan tokoh yang sangat dikagumi di Turki.
"Sekitar 70 persen kemenangan AKP ditentukan oleh ketokohan Erdogan," jelas dia.
Kunci keberhasilan lainnya adalah AKP selalu berusaha dekat dengan rakyat, berusaha memberikan solusi terhadap beragam persoalan yang dihadapi masyarakat.
Adam juga mengemukakan, meskipun sudah menjadi partai pemenang, AKP tetap ingin belajar dan menimba pengalaman dari partai-partai lain di dunia, termasuk dari PKS.
"Kami juga ingin belajar dari PKS. Karena PKS dikenal cukup baik dalam hal kaderisasi dan pembinaan kaum muda," urai Adam.
Kehadiran pengurus AKP ke PKS merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya sejumlah pengurus PKS sudah melakukan kunjungan ke kantor pusat AKP, baik di Ankara maupun Istanbul. Bahkan PKS sempat mengirimkan tim observer dalam Pemilu Turki beberapa waktu lalu. Salah satu kegiatannya adalah mempelajari manajemen kampanye AKP.
Selain dengan AKP, PKS juga menjalin hubungan dan komunikasi dengan Partai Komunis Cina (PKC), Partai Buruh Australia, Partai Buruh dan Partai Konservatif di Inggris dan sejumlah partai lainnya di Eropa, Asia, dan Afrika.