REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU - Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan menyatakan keprihatinan dengan kian maraknya penggunaan lem kastol di lingkungan anak-anak dan remaja untuk mabuk-mabukan.
"Akhir-akhir ini banyak anak-anak dan remaja menggunakan lem kastol agar bisa mabuk," kata anggota komisi III DPRD Kotabaru Hari Rakhman, di Kotabaru, Jum'at (24/2).
Mereka menggunakan lem kastol dengan cara dikeluarkan ke plastik kemudian dihirup aromanya secara berlebih-lebihan, sehingga kepalanya terasa pusing dan akhirnya mabuk.
Menurut politisi PKS tersebut, hal itu disebabkan kurangnya perhatian dan pengawasan para orangtua kepada anak-anaknya dalam memilih pergaulan.
Faktor lain juga, minimnya pendidikan agama di lingkungan keluarga dan sekolah dapat menyebabkan anak-anak dan remaja bebas memilih lingkungan dan teman bergaul.
Ia mengimbau para orangtua untuk mudah percaya terhadap anak-anaknya, harus selalu waspada dan mengawasi apabila ada prilaku yang ganjil dan tidak biasa dilakukan anak.
Memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dan memperhatikan tingkah laku dan teman bergaul merupakan satu cara untuk menghidarkan anak dari kebiasa buruk menghirup lem kastol.
Ketua Badan Narkoba Kabupaten Kotabaru yang juga Wakil Bupati Kotabaru Rudy Suryana, menambahkan, pihaknya akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat di perkotaan sampai kedesa-desa tentang bahaya menggunakan lem kastol dan narkoba.
Menurut dia, orangtua memegang peranan penting selain sosialisasi yang dilakukan pemerintah agar anak-anak dan remaja tidak terjerumus menggunakan narkoba.
Sementara itu, tempat sepi yang biasa digunakan berkumpul anak-anak dan remaja untuk melakukan aksinya menyedot lem kastol belakang setda Kotabaru, taman rekreasi Siring Laut, pemakaman umum dan lahan pekarangan warga.