Sabtu 25 Feb 2012 21:15 WIB

Budaya Menulis Membantu Kegiatan Belajar-Mengajar

Menulis (ilustrasi).
Foto: nationalturk.com
Menulis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG – Praktisi komunikasi, Aat Surya Syafaat, mengatakan budaya menulis dan membaca membantu kegiatan belajar-mengajar, khususnya pada lembaga pendidikan dan masyarakat secara umum.

"Untuk menjadi pandai, kita tidak lepas dari kegiatan menulis dan membaca, meskipun banyak metode lain yang dapat digunakan agar seseorang menjadi pandai dan cerdas," katanya dalam orasi ilmiah yang disampaikan saat wisuda Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Sabtu (25/2).

Wartawan senior Kantor Berita Antara itu juga menyatakan budaya menulis membantu memperlancar hubungan dan interaksi sosial antar individu, kelompok masyarakat, bahkan antar bangsa, serta memperlancar hubungan kerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk persoalan sengketa antar bangsa.

"Melalui tulisan, kita bisa memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan lainnya, demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saat ini, tulisan tetap menjadi media komunikasi yang diandalkan," kata Aat.

Bung Hatta, kata dia, menulis buku berjudul "Mendayung Antara Dua Karang" ketika ditahan penjajah Balanda di penjara Boven Digul. Dan karyanya itu menjadi "basic" politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Demikian juga Bung Karno, kata dia, menulis buku berjudul "Di Bawah Bendera Revolusi" ketika ditahan di penjara Sukamiskin, Bandung. Tulisannya itu menginspirasi generasi muda dengan nilai-nilai perjuangan.

"Kedua buku yang ditulis para pendiri bangsa itu, saya kemukakan untuk memotivasi semua pihak, bahwa menulis merupakan aktualisasi diri yang membawa idealisme untuk masa depan bangsa yang lebih baik," kata Mantan Kepala Biro Antara New York, Amerika Serikat itu.

Menurut dia, tidak ada istilah terlambat dalam menulis. Andrea Hirata, penulis buku "Laskar Pelangi" yang menjadi "best seller', baru memulai menulis pada usia 40 tahun.

Aat juga mengatakan, bagi civitas akademika, banyaknya tulisan yang dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah merupakan salah satu indikator perguruan tinggi itu memiliki kualitas yang membanggakan. Bahkan berkelas dunia kalau tulisan dosen dan mahasiswanya banyak ditemui di jurnal-jurnal internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement