Sabtu 25 Feb 2012 20:21 WIB

IPW: Premanisme Makin Marak karena Polri tidak Tegas

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Ramdhan Muhaimin
premanisme (ilustrasi)
premanisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maraknya tindak kekerasan seperti premanisme yang terjadi belakangan, menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, karena hilangnya ketegasan pemimpin instansi kepolisian saat ini. Karena itu, kata dia, upaya pemberantasan menjadi ‘melempem’.

Dengan begitu, ungkap dia, oknum-oknum preman yang ada menjadi semakin kuat. Sehingga tak aneh jika sejumlah kawasan strategis seperti daerah industri dan perusahaan-perusahaan menjadi kekuasaan oknum tersebut. “Karena Kapolrinya kurang tegas, jadinya preman semakin kuat dan marak,” ujarnya, Sabtu (25/2).

Bahkan, kata Pane, saat ini juga bermunculan organisasi-organisasi yang berkarakter sama dengan apa yang dilakukan preman. Selain Kapolri, menurut dia, tidak adanya konsep yang jelas dari Kepolda Metro Jaya juga memiliki andil dalam meningkatnya jumlah kekerasan.

Karena itu, kata dia, tak heran jika para preman dengan sewenang-wenang melancarkan aksi kekerasan di setiap tempat, seperti yang terjadi di RSPAD Gatot Soebroto beberapa waktu lalu. Menurut Pane, jika ketidaktegasan Kapolri dan tidak adanya konsep yang jelas dalam upaya pemberantasan premanisme, maka kasus serupa sangat tidak aneh akan terulang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement