REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Israel yang sudah kebat-kebit dengan program nuklir Iran kini kian gencar meluncurkan propaganda 'zone of immunity' alias zona imunitas. Istilah itu, pertama kali dimunculkan oleh menteri pertahanan Israel, Ehud Barak, digunakan sebagai alasan berperang melawan Iran sesegera mungkin.
Alasannya, Iran, sebut Israel akan segera memasuki tingkat 'kematangan' di mana materi nuklirnya berada di luar jangkauan kekuatan tempur udara Israel, sehingga tak bisa dihentikan. Kalau toh bisa dihentikan hanya oleh kekuatan militer Amerika.
Namun bila Israel dan Amerika melakukan serangan untuk menembus pertahana udara Iran dan mengebom fasilitas nuklir Iran, yang beberapa di antaranya berada di bawah tanah, maka Iran dipastikan membalas.
Barack Obama memang menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan Iran dari program nuklirnya. Namun pemerintahannya, bersama dengan sekutu barat, mendesak agar Israel untuk menahan diri
Obama dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di gedung putih pada 5 Maret.
Sementara, Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, mengatakan fokus terhadap program nuklir Iran hanya kedok Barat untuk menggulingkan pemerintahan teokrasi Teheran.