REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah menolak dan mengutuk semua keputusan dan komentar oleh konferensi Sahabat Suriah pada Sabtu, kata satu sumber resmi yang menyebut pertemuan itu sebagai "musuh-musuh Suriah."
"Konferensi itu terjadi sebagai hasil rencana yang gagal menargetkan Suriah dan rakyatnya," kata sumber yang tidak disebutkan namanya, yang disiarkan oleh kantor berita milik pemerintah SANA.
"Suriah juga benar-benar menolak seruan-seruan untuk mempersenjatai oposisi, karena kami menganggapnya sebagai langkah dukungan terhadap teroris yang akan menyakiti orang-orang Suriah dan harapan mereka untuk perdamaian dan stabilitas," kata sumber itu.
Sumber itu juga mendesak semua partai oposisi, yang menolak untuk berpartisipasi dalam pertemuan di Tunisia, untuk memulai dialog nasional secepat mungkin.
Pada konferensi di Tunis, perwakilan sekitar 70 negara dan wilayah sepakat untuk tidak memiliterisasi konflik Suriah tetapi setuju mengenai pasukan penjaga perdamaian Arab untuk menjamin stabilitas selama transisi demokrasi Suriah.
Pertemuan tersebut juga menyepakati sanksi-sanksi lebih keras terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad, termasuk pemutusan hubungan diplomatik.