REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Pemimpin Hamas menandatangani kesepakatan bantuan dana dengan pemerintah Qatar, dengan nilai lebih dari 250 juta dolar AS. Dana bantuan ini, diperuntukan bagi proyek-proyek rekonstruksi di Jalur Gaza.
"Kesepakatan itu sedang diselesaikan dan segera akan ditandatangani dalam seminggu kedepan," kata Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum Hamas, Youdef Al-Mansi, yang dilansir kantor berita Xinhua, Senin, (26/2). Perjanjian tersebut juga mencakup beberapa proyek infrastruktur, kata menteri.
Bantuan tersebut akan difokuskan pada beberapa perjanjian. Diantaranya membangun lima ribu rumah, dan 55 ribu diantaranya akan direnovasi. Berbagai sarana dan fasilitas umum termasuk rumah-rumah di Gaza yang hancur dan rusak berat, selama serangan militer Israel besar-besaran lebih dari tiga tahun lalu.
Awal bulan ini, terjadi pertemuan dan beberapa kesepakatan yang dimediasi Qatar antara pemimpin tertinggi Hamas Khaled Mashaal dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menurut perjanjian itu, Abbas akan membentuk pemerintah sementara untuk memulihkan kesatuan politik untuk wilayah Palestina.
Pada pemilu tahun 2007, Partai Hamas mengalahkan pasukan pro-Abbas, menggulingkan partai Fatah dan mengambil alih Gaza, meninggalkan aturan terbatas Abbas atas kepada Tepi Barat. Kemenangan pihak Hamas ini menjadi kecaman dunia Internasional, karena Hamas dianggap tidak kooperatif dengan Israel.