REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus Tuberkulosis (TB) di DI Yogyakarta sejak dua-tiga tahun terakhir ini menurun. Kader TB dari Puskemas maupun Kader Community TB Care Aisyiyah tak banyak menemukan kasus baru TB BTA positif. Hal itu diakui Kader Community TB Care Aisyiyah Kota Yogyakarta, Wasiah Wahono.
Dikatakannya, sejak tahun 2009 hingga akhir 2011, dia menemukan 45 suspek TB, tetapi yang dinyatakan TB BTA (Basil Tahan Asam) positif hanya ada satu orang bernama Karim. Menurut Wasiah, berkurangnya kasus TB di kota Yogyakarta karena masyarakat sudah mempunyai kesadaran untuk memeriksakan diri ke Puskemas bila mengalami batuk dua minggu tidak sembuh-sembuh.
"Karena para kader dari TB Community Care yang kebanyakan ibu-ibu ranting Aisyiyah gencar melakukan penyuluhan yang disampaikan lewat pengajian maupun pertemuan lainnya," kata dia, Senin (27/2).
Dia mengatakan sejak tahun 2005 hingga kini PP Aisyiyah dipercaya oleh The Global Fund untuk membantu program pencegahan dan penanggulangan TB di Indonesia. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan mencetak motivator untuk memberikan penyuluhan tentang masalah TB, mencetak kader untuk mencari suspek TB dan mengantarkan pasien ke rumah sakit untuk diperiksa apakah menderita TB atau tidak, serta membentuk PMO (Pengawas Minum Obat) bagi pasien yang dinyatakan TB BTA positif.
Di samping itu, dia menambahkan, Aisyiyah juga melakukan kerja sama dengan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan TB secara gratis. Di Kota Yogyakarta ada sekitar 70 kader TB Community Care di 11 kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Sleman ada 24 kader TB Community Care di empat kecamatan.