Selasa 28 Feb 2012 15:38 WIB

Gara-gara Tato 'Allah', Erykah Badu Sulut Kemarahan di Malaysia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Erykah Badu dengan tato di tubuhnya
Foto: alarabiya.net
Erykah Badu dengan tato di tubuhnya

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Belum sempat unjuk kebolehan dihadapan publik Malaysia, penyanyi asal AS, Erykah Badu tersandung masalah. Foto dirinya yang memperlihatkan tato "Allah" dalam tubuh Erykah menuai protes publik negeri Jiran.

"Saya sangat menyesal jika umat Islam Malaysia tersinggung. Aku secara tulus meminta maaf atas ketidaksengajaan tersebut," kata dia seperti dikutip dari alarabiya.net, Selasa (28/2).

Kejadian bermula, saat surat kabar Malaysia, The Star memuat foto sang biduan dalam liputan khusus sebelum kedatangannya ke Malaysia, hari ini. Setelah terbit, publik Malaysia segera melancarkan protes. Tato milik Erykah dianggap sembrono dan tidak sopan.

Kementerian Dalam Negeri selanjutnya memberikan surat peringatan kepada surat kabar tersebut. Lalu meminta hak jawab dalam satu pekan terkait proses publikasi foto tersebut. Kabarnya, tiga editor surat kabar itu dipanggil menghadap Menteri Dalam Negeri Malaysia.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Mashitah Ibrahi mengatakan foto tersebut terkategori penghinaan. "Agama kami tidak mengizinkan nama Allah untuk dibawa ke kamar mandi. Apalagi digunakan sebagai tato," ungkapnya.

Partai Oposisi Malaysia, Partai Islam Malaysia (PAS) tak ketinggalan melayangkan protesnya. Mereka mendesak pemerintah untuk segera membatalkan konser dan memberikan hukuman kepada pihak penyelenggara. "Konser itu harus dibatalkan," kata Pimpinan organisasi saya PAS. 

Sementara itu, juru bicara panitia penyelenggara konser mengatakan agenda konser tidak dibatalkan.  Sebelum kontroversi ini, pelatun tembang "Window Seat" mengejutkan dunia pada tahun 2010. Ia tampil tanpa busana dalam video tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement