Selasa 28 Feb 2012 16:33 WIB

WikiLeaks: Sejak Lama Militer Pakistan Kontak Usamah Bin Ladin

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Seorang warga Pakistan melintas di depan bekas tempat tinggal Usamah bin Ladin di Abbottabad.
Foto: AP
Seorang warga Pakistan melintas di depan bekas tempat tinggal Usamah bin Ladin di Abbottabad.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Wikileaks mengungkap kontak rahasia militer Pakistan terhadap posisi Usamah bin Ladin sebelum diserang tentara Amerika Serikat (AS). Pejabat senior intelijen Pakistan mengetahui keberadaan Usamah bin Ladin dan rumah kediamannya.

Informasi ini bocor dari agen mata-mata sewaan yang diterbitkan di situs WikiLeaks, pada Senin, (27/2), mengungkapkan bahwa Usamah bin Ladin telah melakukan kontak rutin dengan tokoh-tokoh senior dari badan intelijen Pakistan.

"Pertemuan dengan intelijen dan militer Pakistan dengan salah satu pejabat senior militer Pakistan yang memiliki pengetahuan tentang Usamah bin Ladin dan rumah kediamannya," ungkap wakil presiden Stratfor tentang kecerdasan, Fred Burton, dalam surelnya, seperti dirilis rt.com.

Surel tersebut ditunjukkan kepada Kamran Bukhari, direktur regional Stratfor untuk Timur Tengah dan Asia Selatan. Surel itu dibocorkan Wikileaks, setelah pembunuhan Usamah bin Ladin oleh pasukan komando AS dalam sebuah operasi rahasia pada tanggal 2 Mei tahun lalu di kota Pakistan Abbottabad.

Dalam surel itu, Burton menulis ia tidak akan membocorkan informasi ini kepada pemerintah Pakistan, dan menegaskan bahwa AS tidak percaya informasi Islamabad.

Situs WikiLeaks berencana untuk mengekspos lebih dari lima juta surel yang diperoleh dari perusahaan hacker Stratfor. Stratfor adalah perusahaan intelijen swasta yang dijuluki "CIA bayangan". Perusahaan ini menyediakan informasi dan analisis dunia internasional untuk perusahaan besar, badan-badan militer dan instansi pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement