REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Konser penyanyi asal Amerika Erykarsh Badu yang rencananya digelar pada Rabu (29/2) malam di Kuala Lumpur, Malaysia, dibatalkan karena diduga melanggar aturan Badan Pusat Aplikasi Film dan Pertunjukan Artis Asing (PUSPAL).
Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim dalam pernyataannya, Selasa (28/3) di akun Tumblr mengatakan, penyanyi tersebut telah menyinggung sensitivitas agama dan tidak memenuhi nilai budaya Malaysia, serta aturan yang diterapkan Puspal.
Ia mengatakan sebuah foto yang menunjukkan tato huruf Arab bertuliskan Allah di tubuh artis tersebut merupakan penghinaan terhadap Islam dan dinilai merupakan hal serius.
Rais mengatakan, pertemuan PUSPAL pada Selasa memutuskan untuk membatalkan konser berdasar pandangan para anggotanya, terutama Kementerian Dalam Negeri, Departemen Pengembangan Islam (Jakim), serta Polisi Diraja Malaysia.
"Melanjutkan pertunjukan semacam itu hanya akan menimbulkan masalah lebih besar yang tidak bisa kita terima dalam kondisi sekarang. Simbolisasi Allah dan Nabi Muhammad dalam dunia hiburan panggung tidak bisa diterima oleh umat Islam," kata Rais.