Rabu 29 Feb 2012 07:38 WIB

OJK akan Awasi Aset Rp 7.778 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Direktur Nikko Securities Harianto Solichin mengatakan Otoritas Jasa Keuangan akan mengawasi aset lembaga keuangan yang nilainya sekitar Rp7.778 triliun setara dengan nominal Produk Domestik Bruto atau seluruh aktivitas ekonomi nasional.

"OJK harus dipimpin orang independen, takut pada Tuhan, memiliki integritas kuat dan nasionalisme tinggi," ujar Harianto dalam surat elektronik dari lembaga kajian "Sabang-Merauke Circle" (SMC) di Jakarta, Rabu.

Pernyataannya itu dikemukakan dalam seminar bertema "Mencari Pimpinan OJK dalam Pusaran Ekonomi-Politik, antara Tantangan dan Harapan" di Jakarta, Selasa (28/2) malam.

Lembaga kajian SMC menyelenggarakan seminar yang juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi XI DPR Dr. Harry Azhar Azis, M.A., anggota Komisi XI DPR Andi Rahmat, S.E., Presiden Direktur Bank Mandiri Zulkifli Zaini, dan Direktur Riset Ekonomi dan Keuangan SMC Dr. Perdana W. Santosa sebagai pembicara.

Seminar diselenggarakan untuk memberikan sumbangan pemikiran pada proses pemilihan Dewan Komisioner OJK yang saat ini sedang berlangsung dan diadakan oleh Kementerian Keuangan.

Harianto menyebutkan aset keuangan itu berasal dari industri jasa keuangan, seperti perbankan, asuransi, leasing, financing, pasar modal, penjaminan, pegadaian, dan dana pensiun.

OJK, kata dia, lahir dari perpaduan keinginan antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dan diharapkan berhasil baik sehingga berdampak pada dunia perekonomian Indonesia.

Ia berharap seleksi Dewan Komisioner OJK yang saat ini sedang berlangsung berjalan baik dan calonnya independen dari berbagai kepentingan pribadi, politis, dan pengusaha.

Ketua Dewan Direktur SMC Syahganda Nainggolan mengatakan bahwa satu kasus kecil saja sulit terselesaikan di KPK apalagi di OJK yang mengawasi ribuan triliunan aset keuangan. "OJK harus dipimpin oleh manusia setengah dewa, berbermoral, dan ahlak yang mulia," ujar Syahganda.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement