Rabu 29 Feb 2012 14:38 WIB

Dicekal karena Bertato Allah, Penyanyi Erykah Badu Ogah Disalahkan

Red: Endah Hapsari
Erykah Badu dengan tato di tubuhnya
Foto: alarabiya.net
Erykah Badu dengan tato di tubuhnya

REPUBLIKA.CO.ID, Kendati mengalami pencekalan akibat foto yang menampilkan dirinya memakai tato bertuliskan 'Allah', penyanyi asal AS, Erykah Badu, mengaku bisa menerima. Berkicau lewat Twitter, Badu mengungkapkan, bisa paham dengan penolakan tersebut. ''Saya cinta Malaysia dan masyarakatnya. Seni seringkali disalahartikan dengan masalah agama. Seni tato di tubuh saya tertera seluruh nama Tuhan, tidak hanya satu,'' paparnya.

Kicau Badu ini dan aksinya meretweet pendapat orang lain soal Malaysia tampaknya mencuatkan reaksi keras dari warga Malaysia. Badu pun terbata-bata meminta maaf. ''Retweet saya soal opini publik tentang Malaysia tidak bertujuan untuk menyebarkan kebencian pada masyarakat atau negara Malaysia. Hanya untuk mengungkap sesuatu saja,'' ujarnya.

Selanjutnya, Badu mengaku terinspirasi dari film sekitar 1970-an berjudul The Holy Mountain. Satu karakternya adalah seorang perempuan yang tubuhnya dilukis. Perempuan itu menampilkan simbol dan nama tuhan pada tubuhnya.

Badu sendiri enggan disalahkan dengan foto tato yang muncul itu. Dia menyebutkan foto itu dipilih dan diedit oleh promotor di Malaysia. ''Mereka itulah yang sangat bertanggung jawab terhadap masyarakat dan warga Muslim di sana,'' kata dia.

elanjutnya, masalah makin rumit ketika sebuah harian mengedit foto itu dan mencetaknya dengan satu artikel. ''Pemerintah Malaysia juga harus bertanggung jawab terhadap keyakinan masyarakatnya. Jika ada satu atau dua komplain, saya paham,'' ujar Badu.

Namun, Badu belakangan melontarkan kicauan yang mengundang spekulasi. ''Ini tahun pemilu (di Malaysia). Ingat itu.''

Semula, Badu berencana menggelar konser di negeri jiran itu. Gara-gara tato itulah, Badu batal berkonser di sana. Padahal sebelumnya dia sudah semangat untuk menggelar konser di Malaysia. Tato itu pun mengundang reaksi keras dari berbagai pihak di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement