Rabu 29 Feb 2012 15:21 WIB

UNODC: Iran Negara Terdepan yang Serius Perangi Narkoba

Iran musnahkan narkoba yang diselundupkan dari Afghanistan
Foto: presstv
Iran musnahkan narkoba yang diselundupkan dari Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WINNA -- UNODC, lembaga PBB yang menangani masalah narkoba, memuji langkah Iran dalam memberantas peredaran gelap narkoba. UNODC menyebut Iran sebagai negara terdepan dalam pemberantasan narkoba.

Ketua Komisi UNODC, Hamid Ghodse, mengatakan,  Iran sangat berperan penting dan menjadi negara paling dalam memberantas narkoba. ''Iran adalah negara terdepan di bidang ini,'' ujar Ghodse. 

Iran tercatat sebagai negara yang mengungkap kasus narkoba terbanyak di dunia. "Masyarakat internasional mengakui bahwa Iran sangat serius dalam memberantas narkoba."

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dua pekan lalu menyatakan bahwa Republik Islam Iran memainkan peran penting dalam program pemberantasan narkoba. Hal itu dikemukakan Ban dalam pertemuannya dengan Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad Najjar, di sela-sela Konferensi Internasional Pemberantasan Narkoba di Wina, Austria.

Konferensi itu dihadiri para pejabat tinggi 55 negara dunia dan berlangsung di istana Hofburg, Wina. Mendagri Iran menghadiri konferensi tersebut atas undangan Wakil Sekjen dan Direktur Eksekutif Kantor Pemberantasan Naroba dan Kejahatan Terorganisir PBB, Yuri Fedotov.

Menurut Fedotov, Republik Islam Iran adalah mitra unggulan PBB dalam program pemberantasan narkoba.  "Iran berada di antara jajaran teratas negara-negara yang berhasil dalam membongkar perdagangan narkoba."

Afghanistan merupakan produsen utama narkoba. Setiap tahunnya di negara bergejolak itu diproduksi sekitar 400 ton heroin dan 115 ton di antaranya diselundupkan ke Iran.

Namun Tehran berjuang keras memerangi fenomena tersebut. Menyinggung bahwa Republik Islam memposisikan diri di medan perang anti-narkoba, Fedotov mengatakan, "Lebih dari 3.000 pasukan penjaga perbatasan Iran gugur dalam kontak senjata dengan para penyelundup narkoba."

 

sumber : IRNA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement