Kamis 01 Mar 2012 03:04 WIB

Duh, Kondisi Koperasi Indonesia Disebut Terbelakang

Logo koperasi
Foto: wikipedia
Logo koperasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kondisi koperasi Indonesia amat memprihatinkan. Bahkan, ada yang menyebutkan koperasi Tanah Air sangat terbelakang. Menurut Leonardus Saiman, dosen Program Pascasarjana Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), ada sejumlah faktor yang menguatkan asumsi itu.

Saiman menyebutkan, ada lima faktor yang memengaruhi keterbelakangan koperasi itu, yaitu mutu sumber daya manusia (SDM) baik anggota, pengurus, pengelola maupun pengawas. Faktor lain yakni permodalan yang minim, tidak memiliki teknologi informasi, tidak berorientasi global, serta tidak bersedia melakukan merger atau konsolidasi.

Menurutnya pula, koperasi Indonesia tidak maju karena senantiasa dibantu oleh kementerian. "Karena sudah terlanjur ada Kementerian Koperasi dan UMKM beserta dinas dan suku dinas dibawahnya, sehingga koperasi Indonesia justru tidak menjadi dewasa, karena koperasi senantiasa disuapi dan dimanjakan oleh kementerian yang ada," tuturnya.  Padahal, menurutnya, usia koperasi diIndonesia sudah lebih dari satu abad.

Untuk menanggulangi keterbelakangan koperasi Indonesia, perlu dilakukan beragam upaya, di antaranya ialah perbaikan mutu SDM, penguatan permodalan koperasi oleh anggota dan pemerintah dengan bunga kompetitif, visi misi dan tujuan koperasi harus diarahkan pada koperasi peringkat dunia, ketegasan pemerintah dengan mencabut koperasi yang tidak menjalankan jatisiri koperasi, regulasi perkoperasian harus dilakukan penyesuaian dengan lintas bisnis modern, paradigma baru manajemen koperasi, penguatan kelembagaan koperasi, bantuan diklat dan kewirausahaan bagi koperasi pemula agar inovatif dan kreatif, serta sistem manajemen yang harus profesional.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement