REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berpulangnya ulama kharismatik, KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Rabu (29/2) karena sakit yang dialami beliau meninggalkan duka yang mendalam bagi umat. “Tidak saja bagi kami warga pesantren, tapi juga warga NU dan bangsa ini. Karena beliau adalah ulama yang sangat jujur, santun, dan toleran,” ujar KH Zaim Ma’shoem, pengasuh pesantren Kauman, Lasem, Rembang, kepada Republika, Rabu (29/2).
Gus Zaim, demikian sapaannya menyatakan, KH Abdullah Faqih adalah seorang ulama yang sangat mumpuni. “Sesuai dengan namanya Faqih, beliau orang yang sangat menguasai ilmu agama dan sangat wara’ (rendah hati),” ujarnya.
Bahkan, lanjut Gus Zaim, KH Abdullah Faqih sangat peduli terhadap anak kecil. “Ketika ada anak kecil bertanya, dengan santun beliau melayaninya dan menyayanginya,” papar Pembina Rabithah Ma’ahidil Islamiyah (RMI/Asosiasi Ponpes se-Indonesia) Provinsi Jawa Tengah ini.
Gus Zaim menambahkan, kewaraan dan ketokohan KH Abdullah Faqih sudah terlihat sejak menuntut ilmu di ponpes al-Hidayat, Lasem, Rembang. “Karena kealiman dan keahlian beliau dalam ilmu agama, maka beliau diambil menantu oleh KH Bisri untuk dinikahkan dengan putrid beliau yang bernama Nyai Khunainah.