Kamis 01 Mar 2012 13:01 WIB

Amir Serahkan Tuduhan 'Didi Koruptor' ke Pengadilan Media

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
menkumham amir syamsuddin (tengah)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
menkumham amir syamsuddin (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Amir Syamsuddin yang juga ayahanda dari politisi Didi Irawadi Syamsuddin menyerahkan kasus anaknya pada pengadilan media. Ia enggan menempuh jalur hukum untuk membuktikan apakah anaknya bersalah atau tidak. Ia menyakni ada jalan pintas yang mudah dan simple untuk menangani hal tersebut.

"Saya berikan jalan yang singkat, kalau memang Nazaruddin informasinya itu dia yakin ada dan benar, serahkan saja ke teman-teman pers tak perlu ke Dewan Kehormatan PD ataupun DPR," imbuhnya saat ditemui usai pelantikan Ketua Mahkamah Agung (MA) yang baru, Hatta Ali, Kamis (1/3).

Menurutnya, begitu pers itu mengamini bukti yang diserahkan Nazar sebagai kebenaran, ia sendiri pasti akan mendesak Didi untuk mengundurkan diri dari DPR. "Sebaiknya bukti itu diserahkan ke Metro tv, tv One dan semua media dan silakan media menyimpulkan apakah bukti-bukti yang diserahkan Nazar itu (tentang Didi menerima suap 5 ribu dollar AS) memang disimpulkan itu benar," tuturnya.

Jika dalam perkembangannya, Nazar bisa membuktikan dan membeberkan apa yang dituduhkan Nazar kepada media, maka tidak perlu jauh-jauh pada proses pengadilan atau politis. Ia sendiri akan menyakinkan agar Didi untuk mengundurkan diri sebagai anggota DPR.

Amir enggan memberikan komentar lebih jauh tentang anaknya yang dituduh menerima suap. Tetapi, jika menilik dari kasus Nazar, ia melihat seringkali tersangka kasus Wisma Atlet itu menyebut dan menyeret sejumlah nama mulai dari Chandra Hamzah, Dahlan Iskan, hingga I Gde Pasek Suardika.

"Semuanya mudah dituduhkan oleh Nazar karena semuanya berada di posisi yang bersebrangan dengan dia. Maka, saya permudah saja urusan ini; tidak usah Nazar terlalu repot membuktikan jalur ini di jalur polisi atau pengadilan, cukup serahkan pada saudara-saudara (media). Saya percaya bahwa pers akan menilai dengan baik," katanya.

Ia juga enggan membantah ataupun membenarkan tuduhan itu. Meski memiliki hubungan darah, Amir meminta agar Didi bisa menangani masalahnya sendiri. “Posisi saya tidak boleh mengatakan begitu saja kalau Nazar tidak benar," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement