REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pengelola Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat, menolak kedatangan Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa. Alasannya, universitas tidak menerima segala bentuk politik praktis masuk ke kampus.
Rektor Asmawi Zainul mengatakan, rencana awalnya yang akan mengisi acara di kampusnya adalah Menkokesra Agung Laksono, namun ternyata diubah. Golkar meminta pengisi acara tersebut digantikan oleh Aburizal Bakrie alias Ical. "Awalnya Agung Laksono yang akan mengisi acara di kampus ini. Di tengah perjalanan malah diubah oleh Golkar bahwa yang mengisi acara adalah Ical," kata Asmawi, Kamims (1/3).
Menurutnya, pengelola kampus sebenarnya bukan menolak, tetapi tidak bisa menerima segala bentuk politik praktis masuk ke kampus. Selain itu mahasiswa pun saat ini sedang libur sehingga kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan. Namun, pihaknya tidak mengetahui baliho yang bertuliskan bahwa Ical akan mengisi acara di Kampus UMMI pada Kamis pukul 14.00 WIB.
"Kami mengizinkan siapapun mengisi acara di Kampus UMMI apalagi untuk kebaikan, tetapi kami tidak bisa menerima politik praktis masuk ke kampus siapapun itu orangnya," tambahnya. Selain Rektor UMMI yang menolak kedatangan Ical, puluhan warga dan mahasiswa dalam Aliansi Masyarakat Anti Penindasan (Ampas) Sukabumi berunjuk rasa menolak kedatangan Ical ke Sukabumi.