REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Operator bandara Singapura, Kamis (1/3) mengatakan akan membongkar terminal untuk maskapai penerbangan tarif murah pada September dan menggantinya dengan fasilitas yang lebih besar di tengah melonjaknya permintaan perjalanan.
Negara kota yang kecil tetapi makmur itu menyambut rekor 13 juta pengunjung luar negeri pada tahun lalu, sebagian didorong oleh ledakan tarif murah perjalanan udara. Pembangunan fasilitas baru, yang disebut Terminal 4, akan dimulai tahun depan, Changi Airport Group mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Terminal ini akan memiliki kapasitas menangani 16 juta penumpang per tahun ketika dibuka pada 2017, lebih dari dua kali lipat kapasitas terminal maskapai tarif murah saat ini tujuh juta penumpang.
Tiga terminal bandara Singapura lainnya memiliki kapasitas untuk menangani 66 juta penumpang per tahun.
"Terminal (tarif murah) akan dibongkar untuk membuat jalan bagi konstruksi bangunan penumpang yang lebih besar ... untuk memenuhi pertumbuhan lalu lintas udara di Bandara Changi dan lebih memperkuat status Singapura sebagai pusat transportasi udara," operator bandara mengatakan.
Sementara bandara masih memiliki ruang untuk mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas udara, terminal yang baru akan "memastikan adanya kapasitas untuk menangani peningkatan lebih lanjut dalam permintaan lalu lintas ," tambahnya.
Kegiatan maskapai berbiaya rendah saat ini akan keluar dari terminal tarif murah dipindahkan keTerminal 2 Changi mulai 25 September, operator bandara mengatakan.
Singapura adalah pusat penerbangan regional dan Bandara Changi menangani total 46,5 juta penumpang internasional tahun lalu, naik 5,2 persen dari 2010.
Bandara Changi, yang melayani lebih dari seratus penerbangan ke lebih dari 210 kota, pekan lalu meraih peringkat bandara terbaik kedua di dunia dalam survei yang dilakukan oleh Airports Council International