REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Laga kontroversial antara AC Milan melawan Juventus masih menyisakan bekas, meski sudah hampir sepekan berlalu. Perasaan kecewa akan insiden dalam laga itu masih dirasakan Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani.
Dada Galliani masih sesak melihat tidak disahkannya gol Sulley Muntari dalam laga itu. Ia makin meradang karena laga di San Siro ini berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Insiden inilah yang membuat pria berkepala plontos itu sangat kecewa. "Saya bereaksi sama seperti yang ditunjukkan para pendukung Milan. Hati saya masih terus terluka," katanya kepada Sky Sport Italia, seperti dilansir Football Italia, Jumat (2/3).
Jelas Galliani terus meradang dengan hasil yang diperoleh Milan dalam laga itu. Terutama karena ia sendiri merupakan pendukung fanatik I Rossoneri. "Hati saya menjadi milik Milan dan saya direktur mereka," ujarnya.
Kekecewaan serupa juga terlontar dari gelandang tengah Milan, Mark Van Bommel. Pemain asal Belanda itu mengatakan, Milan seharusnya sudah unggul 2-0 andai gol Muntari disahkan. Bahkan, ia katakan, bukan tidak mungkin I Rossoneri mencetak gol lebih banyak. Karenanya, ia masih tidak menerima keputusan kontroversial wasit dalam itu. "Saya tidak pernah melihat hal seperti itu sepanjang karier saya," kata gelandang berusia 34 tahun itu.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: sport
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Di balik rasa kecewanya, Van Bommel juga melihat sisi positif dari laga kontroversial melawan Juve. Dari segi psikologis, ia katakan, laga itu sangat bagus untuk mental skuat I Rossoneri. Hal ini juga makin membuat mantan pemain Bayern Muenchen itu percaya diri terhadap kualitas dalam timnya. "Sangat tidak enak melihat gol Muntari tidak disahkan, tapi kami lebih baik secara mental. Sekarang Juve tahu kami lebih kuat," ujar penggawa tim nasional Belanda ini.