REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diambang kebangkrutan, Kodak akan menjual bisnis foto online-nya kepada Shutterfly dengan harga 23,8 juta dolar, sedangkan penjualan 1.100 paten digital tetap ditahan karena ada yang masih disengketakan dengan Apple.
Transaksi senilai 23,8 juta dolar itu merupakan sebagian kecil dibanding 2 miliar dolar yang mungkin bisa diraih Kodak dari penjualan paten digital, tulis Apple Insider dalam laporan terbarunya, Jumat (2/3).
Bisnis foto online Kodak Gallery, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi foto mereka secara online serta membuat cetakan custom, memiliki lebih dari 75 juta pengguna, menurut Reuters.
Transaksi penjualan akan dimulai 30 Juni mendatang, tetapi masalah ini sedikit rumit karena sengketa paten yang masih berlangsung dengan Apple.
Bulan lalu Apple meminta persetujuan untuk menuntut Kodak melalui Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat di New York.
Minggu depan, pada 8 Maret, hakim kepailitan akan mendengarkan pendapat Apple untuk melanjutkan tuntutannya itu.
Apple mengatakan memiliki secara sah salah satu dari paten digital Kodak yang akan dijual. Sengketa itu muncul dari sebuah kemitraan antara Kodak dan Apple pada awal 1990-an.
Apple menyatakan telah menemukan "teknologi kamera digital rahasia untuk subyek Kodak dalam berbagai perjanjian non-disclosure." Persyaratan dalam perjanjian tersebut menyatakan bahwa "setiap perbaikan yang dibuat Kodak untuk penemuan-penemuan Apple tetap menjadi properti Apple."
Apple merilis kamera QuickTake 100 berharga 749 dolar, yang disebut sebagai kamera digital-konsumen pertama. Perusahaan itu juga merilis QuickTake 200 pada 1997 sebelum keluar dari pasar kamera digital menyusul kembalinya pendiri Steve Jobs ke perusahaan.
Dalam tuntutan yang diajukan ke pengadilan, Apple menegaskan bahwa pihaknya menyadari pada 2010 Kodak telah menyalahgunakan teknologi Apple dan mematenkan teknologi yang diklaim sebagai miliknya itu