REPUBLIKA.CO.ID, -- Mengenakan ban kapten Tim Nasional tentu jadi kebanggaan setiap pemain. Hal itu juga dirasakan kapten timnas U23 yang berlaga melawan Bahrain dalam kualifikasi piala dunia 2012 zona asia beberapa waktu lalu. Namun sayang, kali pertama mengenakan ban kapten juga menjadi pengalaman pahit bagi Samsidar.
Pasalnya, baru dua menit laga berjalan, Samsidar langsung diganjar kartu merah. "Ini saya kecewa sekali. Baru pertama kali main jadi kapten, baru dua menit dapat kartu merah, kecewa sekali saya jelas," kata Samsidar saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin.
Samsidar, kiper yang pernah jadi kunci timnas Indonesia junior merebut juara Hassanal Bolkiah tahun 2002 itu mengungkapkan sejumlah kronologi yang terjadi sebelum laga melawan Bahrain. Sejak tiba di Manama, Samsidar mengatakan keadaan berlangsung normal.
Timnas tiba di Manama dan langsung memasuki hotel. Tidak ada pertemuan dan seremoni khusus dari tuan rumah "Semuanya berjalan normal. Tidak ada, tidak pernah itu (ada jamuan dari Bahrain). Kami langsung ke hotel," terangnya.
Keganjilan hanya dialami di 90 menit laga di Stadion Nasional Bahrain. Di 45 menit pertama, rombongan PSSI sempat masuk ke kamar ganti pemain. Dipimpin Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, pengurus meminta kepada staf pelatih agar melayangkan protes keras akibat keputusan wasit yang merugikan Indonesia. Tidak lupa, para pengurus PSSI menyemangati pemain agar bangkit di babak kedua.
Namun momen di jeda babak pertama tersebut tidak banyak membantu. Sebaliknya, gawang timnas justru kembali bobol sebanyak enam kali yang mengakibatkan kekalahan terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia.
"Kedepan saya ingin memperbaiki diri sebagai pemain. Kalau sekarang ini kan baru masuk timnas, masih berlum mengenal satu sama lain. Masih belum kompak. Apalagi saat kemarin lawan Persebaya kan kita kalah. Apalagi setelah itu harus langsung lawan Bahrain," tandas Samsidar.