REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ledakan "misterius" menghancurkan sebuah pesawat militer Yaman di pangkalan angkatan udara dekat bandara internasional Sanaa, Minggu, namun tidak ada korban dalam peristiwa itu, kata seorang teknisi bandara kepada AFP.
"Sebuah pesawat Antonov meledak dalam kondisi misterius ketika sedang berada di landasan pacu pangkalan angkatan udara Dulaimi," kata teknisi itu, dengan menambahkan bahwa tidak ada orang yang cedera dalam ledakan tersebut.
"Tidak ada korban akibat ledakan itu, dan penyebabnya masih belum diketahui," katanya. Tahun lalu, ledakan-ledakan tengah malam mengguncang pangkalan udara tersebut, menghancurkan tiga jet tempur Yaman dan merusak beberapa pesawat lain.
Sejumlah pejabat mengatakan, ledakan pada 30 Oktober itu tampaknya disebabkan oleh bom yang dipasang di dalam pesawat-pesawat itu.
"Penyerang-penyerang tak dikenal tampaknya memasang bom di dalam jet-jet tempur yang berisi amunisi untuk persiapan misi tempur yang direncanakan Senin pagi," kata seorang pejabat militer pada saat itu.
Pesawat-pesawat itu dijadwalkan melakukan misi tempur di wilayah Arhab, pintu gerbang utara menuju ibu kota, Sanaa, yang berjarak hanya 40 kilometer ke arah selatan, tambah pejabat itu.
Tidak ada laporan mengenai korban atau klaim tanggung jawab atas ledakan tahun lalu itu.
Ledakan pesawat pada Minggu itu terjadi ketika bentrokan antara pasukan Yaman dan Alqaidah di wilayah bergolak selatan menewaskan sedikitnya 30 prajurit dan 12 militan, kata beberapa pejabat dan petugas medis.
Bentrokan itu merupakan yang terakhir sejak Presiden Abdrabuh Mansur Hadi menerima kekuasaan dari Ali Abdullah Saleh dan diambil sumpahnya pada 25 Februari sesuai dengan perjanjian penengahan Teluk.
Hadi berjanji menumpas Alqaidah dan memulihkan keamanan di negaranya yang miskin dalam pidato pertamanya sebagai pemimpin baru Yaman.