REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia didesak Dewan Perwakilan Rakyat untuk membuka kantor perwakilannya di Ramallah, Palestina. Kantor perwakilan ini, menurut anggota Komisi I DPR, Helmy Fauzi, diharapkan menjadi simbol dukungan yang lebih kongkret buat mendukung berdirinya negara Palestina merdeka.
''Kita terus mendesak menteri luar negeri (Indonesia) untuk membuka perwakilan di Ramallah. Ini sangat penting sebagai simbol kepada dunia,'' kata Helmy kepada Republika di Jakarta, Senin (5/3).
Helmy mengatakan, kantor perwakilan di Ramallah tidak perlu besar. Namun kehadiran itu menjadi sangat penting untuk membuka hubungan diplomatik. ''Saat ini belum ada sama sekali wakil dari Asia Tenggara yang membuka kantor perwakilannya di sana. Ini menjadi momentum buat kita mengawalinya,'' ujarnya.
Meski demikian Helmy tetap memberikan pujian atas konsistensi pemerintah yang hingga kini tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ia mengakui jika tekanan internasional memang cukup besar kepada pemerintah agar membuka hubungan dengan negara zionis tersebut. ''Tapi mudah-mudahan ini (hubungan diplomatik) tidak akan pernah terwujud.''
Helmy menegaskan desakan agar Indonesia membuka kantor perwakilan di Palestina sudah berulangkali disampaikan. Namun hingga kini desakan itu tak pernah terwujud. ''Alasannya sejauh ini memang terkendala dengan blokade yang dilakukan Israel. Di sinilah kita membutuhkan keberanian untuk melakukannya,'' ujarnya.