REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kemenangan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin dalam pemilihan presiden putaran pertama diprediksi akan menguatkan kembali posisi Moskow di kancah internasional. Seorang analis media, Omar Nashabi yang juga editor al-Akhbar mengatakan hal itu kepada Presstv, Ahad (4/2).
"Kemenangan Putin dapat mengembalikan Moskow sebagai 'Super Power'di peta dunia," ungkap Nashabi. Terlepas dari permasalahan internal Rusia, yang menentang pencalonan kembali Putin sebagai Presiden Rusia. Nashabi menilai kemenangan Putin menuju Kremlin yang ketiga kalinya ini, akan membuat Rusia sebagai negara yang kembali memiliki keputusan besar.
Dalam perhitungan cepat, Putin mengklaim kemenangannya hampir 64 persen dari total suara rakyat Rusia. Dengan kemenangannya ini, Putin akan menjaga kewibawaan Rusia di kancah Internasional. Putin pernah menyinggung posisi terakhir Moskow yang memvoting resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Suriah.
"Putin memberi kesan kepada Rusia bahwa ia adalah pemimpin yang kuat. Ia mampu menghadapi tantangan-tantangan ekonomi atau tantangan politik dan juga tantangan yang datang dari kritik, baik dalam maupun luar negeri," ujar Nashbi.
Putin menjadi Presiden Rusia terakhir pada 2008, setelah dua periode sebagai presiden. Konstitusi Rusia yang mengatur pencalonan yang ketiga kalinya, disiasati Putin dengan mencalonkan dirinya sebagai Perdana Menteri di era Dmitry Medvedev.