REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Komisioner Departemen Polisi New York (NYPD) direncanakan bertemu dengan para pemimpin Muslim, terkait tindakan mata-mata para polisi NYPD terhadap akrivitas Muslim.
Sheik Moussa Drammeh mengatakan dirinya telah dihubungi dan diminta untuk bertemu dengan Komisioner Raymond Kelly pada Selasa (6/3) ini. Pendiri Sekolah Pemimpin Islam di Bronx ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui agenda pertemuan tersebut.
Tidak hanya Moussa, para pemimpin Muslim lainnya juga diundang. Namun tidak dijelaskan berapa banyak tokoh agama Muslim yang diundang. Pihak kepolisian juga tidak dapat menjelaskan lebih lanjut terkait pertemuan tersebut.
Kepolisian di New York menjadi sasaran kritik dari kelompok Muslim dan beberapa politisi setelah Associated Press melaporkan pihak kepolisian secara kontinyu memantau aktivitas Muslim di wilayah timur laut selama setahun sejak eksremis Muslim menghancurkan Menara kembar World Trade Center (WTC).
Raymond Kelly mengatakan dirinya akan melakukan apapun terutama dalam hukum untuk menjaga agar wilayahnya terhindar dari serangan pihak luar.
Sebuah laporan investigasi baru-baru ini oleh kantor berita Associated Press, menuduh polisi kota New York menyelusup ke mesjid-mesjid, memata-matai kelompok-kelompok mahasiswa Muslim, mendaftar restoran-restoran Timur Tengah dan mengumpulkan data tentang para supir taksi Arab.