REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Pemerintah menekan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan mengembargo pendanaan untuk tim nasional jika kemelut di internal pengurus tak kunjung bisa diselesaikan. Tekanan itu, termasuk dalam hal pemilihan pemain yang dianggap masih diskriminatif.
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Andi Mallarangeng, mengatakan timnas yang sekarang ini terbentuk bukanlah putra-putra terbaik bangsa. “Selama timnas itu bukan yang terbaik, dibentuk dengan diskriminasi, maka pemerintah memutuskan untuk tidak memfasilitasi. Bentuknya macam-macam, termasuk pendanaan,” katanya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/3).
Ia mengatakan hal itu akan dilakukan sampai PSSI bisa betul-betul membentuk timnas yang merepresentasikan putra-putra terbaik bangsa dan bisa menyakinkan pemerintah. Terlebih lagi, PSSI tidak memanggil pemain yang berlaga di ajang Indonesia Super League (ISL) untuk ikut serta dalam pertandingan prakualifikasi Piala Dunia melawan Bahrain.
Alasannya, pemain yang berlaga dalam ISL berada di luar kompetisi resmi PSSI. Hasilnya, timnas harus menelan kekalahan. “Bagaimana pemerintah mau men-support satu tim kalau hanya berasal atau diambil dari satu klub saja. Sedangkan pemain terbaik yang ada di klub lain yang dianggap tidak diakui kemudian tidak digunakan," kata dia.