REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ruas jalan yang menghubungkan Kota Cilacap-Purwokerto sekaligus menjadi penghubung antara Kota Bandung dan Purwokerto, terancam putus. Hal ini menyusul ambruknya talud Sungai Logawa yang ada di sisi jalan Desa Patikraja, Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, pada Selasa (6/3) dinihari.
Dinding talud setinggi lebih dari 10 meter tersebut, yang ambruk memang baru sekitar 20 meter dari panjang talud keseluruhan yang mencapai 50 meter. Namun derasnya arus sungai Logawa yang menghantam dinding talud, terutama bila sedang meluap, dikhawatirkan akan semakin mengikis keberadaan talud tersebut.
Sejauh ini, kondisi ruas jalan di atas talud tersebut masih utuh. Yang ambruk hanya talud dan dinding pembatas jalan, sedang badan jalan tidak sampai ikut ambruk. Meski demikian, kondisi ruas jalan aspal di lokasi tersebut sudah mulai terlihat retak-retak. Apalagi ruas jalan itu menjadi ruas jalan utama dimana truk-truk yang mengangkut muatan dengan tonase berlebihan, sering melintas di ruas jalan ini.
Akibat ambruknya talud tersebut, pada pagi hari, arus kendaraan yang melintas sempat tersendat. Hal ini karena warga meletakkan drum-drum kosong di badan jalan, sebagai pengganti tembok pembatas yang ambruk. "Warga meletakkan drum sebagai pengaman, agar kendaraan yang melintas tidak ke tepi. Jangan sampai ada kendaraan yang akhirnya jatuh ke jurang sungai yang dalamnya sampai 10 meter tersebut," kata Kepala Desa Patikraja, Adi Nugroho.
Camat Patikraja, Suhadi, menyatakan, talud tersebut ambruk sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, kondisi Sungai Logawa memang sedang meluap, karena hujan yang cukup deras yang turun sejak petang hingga malam hari. "Kita sudah melaporkan kejadian ini ke instansi terkait. Petugas dari Dinas ESDM dan Bina Marga juga sudah datang ke lokasi," jelasnya.