Selasa 06 Mar 2012 22:27 WIB

Sidak SPBU di Gorontalo Nyaris Ricuh

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Inspeksi mendadak ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang dilakukan tim gabungan pemerintah provinsi, Selasa (6/3), nyaris ricuh.

Saat tim tiba di sebuah SPBU, warga yang berjualan bensin di depot sekitar SPBU Talumolo Kota Gorontalo, panik dan berlarian menyembunyikan dagangannya.

Sejumlah pedagang kemudian mendatangi tim untuk melakukan perlawanan, namun berhasil diredam oleh aparat kepolisian.

"Kami hanya ingin mencari nafkah dan berdagang kecil-kecilan, mengapa pemerintah melarang," kata seorang pedagang dengan nada tinggi.

Menanggapi reaksi warga, Kepala Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi (P2E) Provinsi Gorontalo Budianto Sidiki meminta para pedagang untuk menaati peraturan yang berlaku.

"Larangan menjual BBM di tempat selain SPBU itu ada dalam Undang-undang Migas dan bukan dibuat-buat oleh pemerintah provinsi," tukasnya.

Sidak SPBU, kata dia, akan sering dilakukan pemprov karena terindikasi adanya penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi antara pedagang depot dan petugas SPBU.

Apalagi, katanya, saat ini masyarakat panik dengan rencana kenaikan harga BBM, sehingga antrean di seluruh SPBU kembali terjadi.

Selain SPBU, saat ini pemprov gencar menertibkan ribuan depot-depot penjualan bensin eceran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement