REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Mujahidin-e teroris Khalq Organization (MKO) diduga memiliki hubungan dekat dengan Israel. MKO juga membantu Israel dalam operasi rahasia melawan Iran.
Pernyataan tersebut disampaikan mantan komandan MKO, Massoud Khodabandeh, dalam wawancara telepon dengan Israel, 'Maariv' radio pada Senin (5/3) kemarin. Massoud Khodabandeh mengungkapkan tidak mengherankan mendengar tentang peran para teroris MKO dalam membunuh ilmuwan nuklir Iran.
"Para teroris MKO telah terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dalam dua tahun terakhir," kata para pejabat AS, kepada NBC, seperti dikutip Press tv.
Sejak Januari 2010, total enam ilmuwan nuklir Iran yang telah dibunuh berdasarkan operasi badan intelijen Israel, Mossad, yang menggunakan teroris MKO. "Saya tidak terkejut dengan kabar terakhir karena saya sepenuhnya sadar akan hubungan Israel dengan MKO," tambah Khodabandeh.
Dia mengatakan, MKO memiliki hubungan luas dengan Israel dan koperasi di Eropa serta dengan agen-agen Israel.
Menurut mantan pejabat MKO, sebagian besar anggota organisasinya adalah perempuan. Pemimpin mereka Maryam Rajavi, juga seorang wanita, adalah istri dari anggota MKO Massoud Rajavi, yang 'menghilang' 10 tahun yang lalu dan tidak ada informasi yang tersedia mengenai keberadaannya saat ini.
Organisasi ini, memiliki sumber keuangan yang kuat dan dua pangkalan utama, satu di pinggiran kota Paris dan Kamp Ashraf lainnya di Irak. Unsur-unsur MKO baru-baru ini dievakuasi dari Ashraf ke Liberty Camp di Irak.
Organisasi yang memiliki lima ribu anggota ini, dilarang melakukan kontak dengan dunia luar, dan benar-benar mematuhi perintah Rajavis.
Ann Singleton, istri Khodabandeh yang mantan anggota MKO, juga mencatat MKO tidak pernah mandiri dan selalu mengandalkan dukungan asing. Menurutnya, akan sangat logis untuk membayangkan bahwa organisasi telah terlibat dalam pembunuhan ilmuwan Iran.
Dr Trita Parsi, seorang kritikus MKO yang menonjol, juga mencatat bahwa MKO bukan organisasi sederhana, tetapi kultus yang menekan bahkan anggotanya sendiri.
MKO disebut sebagai organisasi teroris di bawah hukum AS, dan telah digambarkan oleh para pejabat Departemen Luar Negeri AS sebagai kultus represif.
Kelompok itu lari ke Irak pada 1986, di mana ia menikmati dukungan diktator Irak yang dieksekusi, Saddam Hussein. MKO juga diketahui telah bekerja sama dengan Saddam dalam menekan pemberontakan pada 1991 di Irak selatan dan pembantaian suku Kurdi di Irak. Kelompok ini juga telah melakukan berbagai tindak kekerasan terhadap warga sipil Iran dan pejabat pemerintah.