Rabu 07 Mar 2012 23:10 WIB

Inggris Ingatkan Israel tak Lakukan Agresi Militer ke Iran

Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Selasa memperingatkan Israel tidak melancarkan gerakan tentara terhadap Iran, dengan menyatakan tekanan diplomatik masih dapat menghentikan sengketa kegiatan nuklir republik Islam itu.

"Kami pikir bahwa tindakan tentara terhadap Iran oleh Israel bukan pendekatan tepat. Kami mengatakan itu secara terbuka dan pribadi kepada warga Israel," kata Cameron kepada panitia parlemen.

"Kami pikir hukuman dan tekanan sudah jalan dan kami pikir harus menjalankannya sekeras dan secepat kami bisa untuk membujuk Iran mengubah jalur," katanya.

Negara Barat memberlakukan hukuman ekonomi terhadap Iran dan menawarkan perangsang diplomatik untuk menghentikan yang mereka yakini kegiatan untuk membuat bom nuklir.

Teheran bersikeras kegiatan nuklirnya untuk tujuan damai.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam kunjungan ke Amerika Serikat pada Senin memperingatkan bahwa negaranya tidak bisa menunggu lebih lama bagi keberhasilan hukuman itu dan menyatakan tidak akan membiarkan rakyatnya hidup dalam bayang-bayang kehancuran.

Pada sidang kabinet pada Selasa, penasehat keamanan negara Cameron memberikan paparan satu jam kepada menteri tentang Iran, kata juru bicara Downing Street.

Dalam menghadapi anggota parlemen beberapa jam kemudian, perdana menteri itu ditanya apakah ia lebih memilih Iran bersenjata nuklir atau serangan tentara, yang dijawabnya bahwa keduanya pilihan sangat buruk.

Sementara menolak mengesampingkan apa pun, pemimpin Inggris itu mengatakan bahwa bergabung dengan gerakan tentara sekutunya bukan keputusan, yang telah dibuat.

"Kami memiliki kapal penyapu ranjau di Teluk. Kami bagian dari pasukan antarbangsa, yang percaya bahwa penting menjaga alur laut terbuka. Kami bekerja sama dengan sekutu kami. Kami belum membuat keputusan tentang gerakan tentara," katanya.

Cameron bersikeras bahwa hukuman terhadap Iran berpengaruh dan berpendapat, "Hukuman dan tekanan itu cukup berhasil."

Inggris, Prancis, Jerman, China, Rusia dan Amerika Serikat pada Selasa menawarkan melanjutkan pembicaraan, yang macet, dengan Teheran tentang kegiatan nuklirnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement